Rabu, 18 September 2013

makalah kerajaan Sendana

SEJARAH KERAJAAN SENDANA OLEH SMA NEGERI 3 MAJENE TAHUN PELAJARAN 2011-2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan kekuatan yang Allah berikan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah SEJARAHyang berjudul “KERAJAAN SENDANA “ ini tepat pada waktunya. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih pada teman – teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, serta pada guru yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing kami khususnya guru mata pelajaran SEJARAH Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kita semua, khususnya di lingkungan SMA 3 ini sendiri dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih. Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu. Majene, 20 NOVEMBER 2011 Penyusun IRMAYANTI DAFTAR ISI 1. KATA PENGANTAR........................................................................................................i 2. DAFTAR ISI......................................................................................................................ii 3. BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1 4. BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2 5. BAB III PENUTUP..........................................................................................................................5 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Latar belakang penulisan Kerajaan Sendana ini adalah merupakan tugas yang diberikan oleh guru Sejarah, adapun yang pembahasannya nanti akan ditulis secara lengkap di pembahasan. Secara singkat Kerajaan Sendana ini terletak di daerah Mandar penamaan Sendana berasal dari kata Cendana . B. RUMUSAN MASALAH  Terletak dimana Kerajaan Sendana?  Siapa penemu Kerajaan Sendana?  Siapa pemimpin Kerajaan Sendana?  Seperti apa pemerintahannya?  Seperti apa pelantikan Rjanya? C. TUJUAN  Agar kita mengetahui Sejarah tertbentuknya Kerajaan Sendana  Agar kita mengetahui siapa pemimpin Raja Sendana  Supaya kita mengetahui seperti apa kepemimpinan Rajanya pada masa itu  Untuk mengetahui bagaimana sistem pelantikannya BAB II PEMBAHASAN KERAJAAN SENDANA Kerajaan sendana, kerajaan di daerah Mandar. Tergabung dalam persekutuan Pitu Baqbana Binanga dengan status sebagai Ibu (Kerajaan Balanipa sebagai Bapak). Sendana di temukan oleh Daeng Tumana Tomakaka Tabulahang dari pitu ulunna salu. Adik kandung Daeng Tumana bernama Daeng Palulung yang memperistrikan Tomesaraung Bulawang puteri Raja Bone datang bermukim di saqadawang. Daeng Palulung dan tomesaraung bulawan adalah raja dan permaisuri pertama Kerajaan Sendana (pendapat A.M.Mandra).Penamaan sendana berasal dari kata cendana.Tomesaraung Bulawang mempunyai tongkat dari kayu cendana yang dipancangkannya di puncak Buttu “gunung” Suso yang kemudian tumbuh subur. (pendapat Sadaid dan Soenoesi: tongkat To Dibondeq adik To Papo yang secara ajaib ditemukannya di kampung waras yang dililit kain kuning yang kemudian bernama Cakkuriri bergambar seekor kalajengking, dua bilah pedang bersilang dan bertuliskan Laa ilaha illallah MuhammadarrasululLah, dan tongkat dari tangkai pohon cendana itu yang beberapa lama setelah di tancapkan oleh To Dibondeq tumbuh subur). Daeng palulung di tempat itu mendirikan Kerajaan Sendana sekitar abad ke-9 Miladiyah dengan gelar Arayang DI Sendana.Cakkuriri panji kerajan di ambil oleh di Baras Mamuju, dalam pengembaraannya sebelum mengawini Tomesaraung bulawang. Saqadawang, beratus tahun lamanya menjadi Ibu kota Kerajaan Sendana,mulai dari Raja Sendana yang pertama yaitu Daeng Palulung sampai yang ketiga yaitu idaeng Marrituq yang putra indara (indara, putri Daeng palulung). Pada masa pemerintahan Puatta Dipodang,Raja sendana yang ke-4, ibu kota kerajaan di pindahkan ke pantai. Ditempatkan di podang. Beratus tahun lamanya Podang menjadi ibu kota Kerajaan. Pada masa pemerintahan Mappagiling Raja Sendana yang 36, dalam tahun 1917 Miladiyah, Ibu kota Kerajaan dipindahkan dari Podang ke Somba. Berpuluh tahun masa antara Daeng Marrituq-Puatta di Podang, Sendana dipimpin oleh yang digelar Tonipatongang Loa (orang yang di tuakan oleh masyarakat/lembaga adat sendana),sambil menunggu kembalinya Daeng Marrituq yang pergi ke daerah utara tanpa di ketahui kapan kembalinya sampai diterimanya berita yang pasti bahwa beliau sudah wafat. Batas-batas Kerajaan Sendana yaitu sebelah utara berbatasan dengan Malunda (Daerah Mandar Pamboang, kecuali Ulu Mandaq, karena ulu Mandaq lebih dulu masuk Kerajaan Sendana); sebelah timur berbatasan dengan daerah Lembang Mapi; sebelah selatan berbatasan dengan Kerajaan Pamboang; dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar. Struktur dan sistim Pemerintahannya: (1) Periode Tradisional. Pada waktu cikal bakal Kerajaan di Saqadawang, Daeng Tumana Tomakaka Tabulahang sudah m,erintis permukiman dan organisasi kekuasaan yang dipimpinnya di kenal dengan istilah Bawa Tau (pemimpin kaum). Dari bawa tau menjadi pappuangan. Pada masa Daeng Palulung-Tomesaraung Bulawang menjadi”Puatta” sampai istana raja berdiri di Saqadawang. Mulai saat itu di kenal istilah Tomemmara-maraqdia yang akhirnya menjadi Maraqdia dan meningkat lagi menjadi Arayang. Istilah dan fungsi Pappuangang dan Puatta masih tetap ada sebagai hadat yang mempunyai tugas pokok badan “legislatif” sekalian mempunyai daerah/penduduk asli. Andirinna dari Rantebulahang datang ke Tallambalao menjadi pemimpin/penguasa di daerah itu dengan gelar Tomakaka Tallambalao. Dalam proses selanjutnya gelar Tomakaka Tallambalao berubah menjadi Maraqdia Tallambalao. Suatu waktu berubah menjadi Maraqdia Tammala Raqdaq yang akhirnya menjadi maraqdia Tammeroqdoq. Semula, daerah Tammeroqdoq di utara berbatasan dengan Kerajaan Onang, dan daerah Podang di selatan. Pada masa berikutnya datang Inuji alias Tokearaq bergelar tosiwawa adaq bermukim di Limboro Rambu-Rambu, hingga Limboro Rambu-Rambu menjadi Sambolangiq(panglima perang) di Kerajaan Sendana. Dari gabungan ketiga sumber manusia yang serumpun (dari pitu ulunna salu: Tabulahang,Rantebulahang,dan Aralle) di Sendana, lahirlah pelaksanaan pembentukan Struktur kekuasaan adaq ‘Hadat’ di Sendana adalah sebagai berikut. Puttaqdaq dengan tallumbalao di tetapkan sebagai daerah Pattannang adaq, menentukan calon pemangku Adat diantara semua lembaga adat yang disebut Sappulo sokkoq adaq’sepuluh jabatan hadat’ di dalam wilayah kerajaan sendana. Pemilihan calon pemangku hadat mulai dari Paqbicara Tangnga sampai mosso,Puttaqdaq yang menjadi rarung’jarum’ (Ketua) dan Tallambalao menjadi Bannang ‘benang’ (anggota), dan mulai dari tammeroqdoq sampai Tubo, Tallambalao menjadi Rarung (Ketua) dan Puttaqdaq menjadi Bannang (anggota). Setelah pemangku Adat yang sepuluh itu lengkap menduduki jabatan masing-masing, musyawarah adat pun di lakukan memilih Maraqdia’Raja’ sendana. (Musyawarah Hadat oleh para pemangku hadat yang 10 itu juga yang memberhentikan Maraqdia. Sementara maraqdia tidak berwenang memecat/memberhentikan pemangku hadat). Proses pemilihan dan pengangkatan/pelantikan Raja Sendana sebagai berikut. Di bawah panduan Koordinator Hadat yaitu Paqbicara kaiyang dan sesepuh Hadat yakni Puttaqdaq dan Tallambalao(sekarang Tammeroqdoq) para anggota lembaga adat yang sepuluh bermusyawarah dengan acara maqbalaqbaq calon raja. Setelah tersedia calon raja resmi (paling banyak 7 dan paling sedikit 3 orang), para Anggota lembaga adat yang 10 bermusyawarah lagi memilih seorang dari antara para calon raja menjadi raja. Setelah ada 1 orang terpilih menjadi raja sendana baru di buat acara khusus mappesokkoqi maraqdia yang di lakukan pappuangang di Puttaqdaq(sebelum adanya jabatan Puatta di Podang/paqbicara kaiyang, dan oleh paqbicara kaiyang setelah itaqdaq menyuruh saudaranya Puatta di saqadawang turun ke podang menjadi paqbicara kaiyang. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kerajaan Sendana terletak di daerah Mandar tergabung dalam persekutuan pitu baqbana binanga dengan status sebagai ibu Kerajaan dan Kerajaan Balanipa sebagai bapak. Penamaan Sendana berasal dari kata Cendana. Raja pertama yaitu Daeng Palulung sampai yang ketiga yaitu Marrituq yang putra Indara. Urut-urutan mekanisme pembentukan struktur kekuasaan adaq di Sendana adalah sebagai berikut: Puttadaaq dengan Tallambalao ditetapkan sebagai DAERAH pattannang adaq, menentukan calon pemangku adat diantara semua lembaga adat disebut sappulo sokkoq adat. Adapun kalimat-kalimat pelantikan Raja Sendana ialah sebagi berikut. Upakaiyangoqo Pakarayaq Buttubuttummu Lapparlapparmu Leqboqleqboqmu tautaummu PETA KONSEP KERAJAAN SENDANA Keadaan social Keadaan budaya Keadaan Ekonomi Keadaan Politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  MAJENE DALAM BINGKAI MANDAR PRA ISLAM A.       Tinjauan Umum Mandar Mengenal Mandar   dalam perkembangan bingkai peta suku bangs...